2

7 Trik Penting Agar Si Kecil Mau Buah dan Sayur

Pusing deh kalau memperhatikan pola makan anak-anak papap, terutama Arfa (4th,10bln). Walau dari kecil anak-anak papap sudah mulai dikenalkan buah dan sayur, tapi koq heran ya..setelah besar jadi susah banget untuk mengkonsumsi buah dan sayur. Kalau Hanaan (2.5th) masih mending, dia hanya sayur aja yang masih susah untuk konsumsi buahnya dia masih mau.

Kalau makan setiap hari, pasti tidak jauh dari telor, nugget, sosis atau kalaupun sama sop, itu juga cuma kuahnya aja sama nasi. Padahal sebagai Ayah, papap tuh stress banget gimana caranya menuhin kebutuhan gizi anak-anak papap. hiks hiks..

Mengapa anak menolak buah dan sayur?

Menurut salah satu sumber, sebagian besar anak tak suka sayur dan buah karena pengenalannya yang kurang tepat. Ada anak yang dibiarkan tidak makan buah dan sayur namun diperbolehkan sering jajan, atau terus makan makanan yang dilembutkan. O ya dulu, Arfa juga gitu sih..waktu bayi kan sayur dan buahnya dilembutkan terus disaring jadi kaya bubur (smoothies/pure)  itu masih mau..tapi kalau sayur dan buah dalam bentuk utuh dia tidak suka.

Nah, terus ada juga anak yang trauma terhadap buah dan sayur karena dicekoki oleh orang tua, dipaksa, diteriaki dll. Duh apa iya ya Arfa trauma sayur dan buah? Kadang sering kelewatan banget, secara fisiknya juga Arfa gak mau megang sayur dan buah. Dia pasti teriak-teriak dan lari jika didekatkan sama buah 😀 Hmm… banyak sih ya orangtua yang kurang sabar memperkenalkan anak dengan buah dan sayur, padahal kan penelitian sudah membuktikan bahwa anak yang tak suka sayur/buah pun pun akan jadi suka ketika diperkenalkan berulang kali.

Orang tua memang menjadi penentu apakah anak jadi mau makan buah dan sayur atau tidak. Jika orang tua sudah terlanjur putus asa atau yakin bahwa anak akan menolak, maka anak bisa betul-betul menolak. Namun jika orangtua gigih dan kreatif, maka anak pasti mau makan buah dan sayur. Ini bukan masalah seberapa baik orangtua memberi contoh, namun trik apa yang digunakan orangtua untuk membuat anaknya makan buah dan sayur.

Yuk simak 7 tips bagaimana membuat anak mau makan buah dan sayur ^^

1. Kenalkan Sobat Buah dan Sayur, sehingga mereka tertarik. Misal ada Pepi Pisang, Meri Stroberi, Andi Apel, Joy Jeruk, Woli Wortel dan Oli Brokoli.

2. Ceritakan dongeng tentang makanan, orangtua bisa mengarang cerita dengan menggunakan tokoh Sobat Buah dan Sayur. Contohnya Joy Jeruk yang ceria mengundang teman-teman ke pesta ulang tahunnnya dan memberikan buah dan sayur yang lezat sebagai hidangan.

3. Buat si kecil lapar, karena anak yang lapar akan bernafsu makan, dan mereka akan lebih bersedia menyantap buah dan sayur. Supaya lapar, atur jadwal makan anak di jam yang relatif sama setiap harinya, mulai dari makan pagi, siang dan malam. Selipkan jadwal kudapan di tengahnya sehingga ada 5x waktu makan. Di luar jam makan, ajak anak aktif bergerak.

4. Ajak si kecil berkebun dan memasak. Semakin lama eksposur anak dengan buah dan sayur, maka semakin berminat mereka untuk memakannya.

5. Berikan alat makan lucu untuk si kecil, supaya ia lebih bersemangat makan.

6. Tata makanan secara unik, misalnya dengan membentuk boneka atau binatang lucu.

7. Ada beberapa teknik psikologi yang bisa digunakan, salah satunya menggunakan teknik token system, yaitu memberi hadiah kecil seperti stiker setiap kali anak mau  makan buah dan sayur, nantinya sejumlah stiker bisa ditukarkan dengan hadiah sesungguhnya yang lebih besar, misal buku cerita.

Nah, demikianlah 7 trik penting bagaimana agar si kecil mau makan buah dan sayur. Memang menjadi sebuah dilema tersendiri ya jika si kecil tidak mau makan buah dan sayur. Tapi jangan berputus asa lho..untuk memberikan yang terbaik untuk kesehatan dan tumbuh kembang mereka.

sumber: nakita

papapz

Kang Ian a.k.a Papap. Sudah lama jadi blogger, ingin jadi parenting blogger tapi selalu sok sibuk. Ujung-ujungnya malah curhat di blog :P

2 Comments

  1. Dulu aku gak suka sayur, tapii dengan sendirinya sekarang malah suka banget sama sayur apa pun 😀

    Salam,
    Senya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *