2

Kecewa Padamu Ayah ..

Walau saat ini papap sudah menjadi Ayah dari 3 anak-anak yang masya Allah lucu dan menggemaskan, tapi  status papap juga masih menjadi seorang anak.

Jujur, papap sedikit kurang bisa mengingat masa kecil yang sudah berlalu. Papap mungkin sedikit ingat, bahwa dulu papap lebih banyak waktu bersama ibu. Bapa dulu lebih sering merantau. Bekerja, mencari uang, pulang entah berapa bulan sekali lalu pergi lagi.

Walau dulu, ketika Bapa sempat sakit parah terus akhirnya sembuh. Bapa akhirnya tidak merantau lagi.

Bapa tipikal orang yang cukup keras, dulu seringkali emosinya meledak-ledak. Tapi Ibu orangnya cukup sabar, terbukti selama 30 tahun mendampingi Bapa. Ibu masih tetap bertahan dengan segala sikap Bapa.


Aku memang tidak cukup dekat. Aku lebih banyak segan kepada Bapa. Dan tidak cukup banyak keinginan untuk mengenalnya lebih dekat.

Pohon mangga memang tidak akan pernah jatuh, jauh dari pohonnya“. Iya, sebagian watak keras dan emosi yang meledak-ledak lebih banyak Bapa turunkan ke papap.

Terbukti waktu kecil, kalau papap ada sesuatu keinginan papap lebih banyak mengekspresikannya dengan memaksa dan jika tidak dituruti papap pasti mengancam akan kabur dari rumah, membanting pintu dan hal jelek lainnya.

Pun begitu sesudah papap nikah. Di awal-awal nikah, ego papap masih besar. Ketika ada suatu masalah cekcok tak jarang papap meluapkan dengan emosi tinggi. Mamam seringkali menjadi sasaran, atau barang-barang di rumah pun tak jarang menjadi luapan kekesalan.

Itu tentunya tidak bagus. Walau pada akhirnya papap sadar dan mulai mengubah kebiasaan buruk papap yang seperti itu. Tidak ada kata terlambat untuk bisa lebih baik lagi kan??

Sampai saat ini, papap suka memendam kekecewaan dalam hati terhadap Bapa. Terutama sikap Bapa yang suka kekanak-kanakan, membandingkan papap dengan orang lain, atau menilai papap masih belum bisa apa-apa.


Iya, kadang kecewa kenapa dulu Bapa tidak bisa melanjutkan papap untuk bisa sekolah lebih tinggi lagi. Kecewa ketika Bapa selalu berkata sinis tatkala papap tak kunjung mencari pekerjaan selepas SMA. Dan segudang  kekecewaan lainnya yang menggunung dan tidak pernah papap ungkapkan karena mindset bahwa papap harus selalu patuh pada orang tua.

Makanya saat sekarang papap pun sudah menjadi orang tua, papap tidak ingin anak-anak kecewa. Tidak mau anak-anak kehilangan masa kecilnya. Terkadang ketika anak-anak merengek minta jajan atau mainan tak kuasa papap menolak mereka. Ingat jaman dulu papap kecil walau serba susah, papap selalu berusaha mengerti untuk tidak meminta lebih kepada orang tua papap. Keinginan papap untuk kuliah lagi pun harus papap kubur dan baru bisa direalisasikan 4 tahun setelah papap bekerja di Jakarta dan pindah ke Bogor.

Mungkin papap kecewa sama Bapa. Tapi papap akui papap tetap menaruh hormat yang sangat besar terhadap orang tua papap. Walau bagaimanapun mereka tetap orang tua papap dengan segala kekurangan mereka. Papap selalu meminta maaf karena belum bisa membalas budi mereka selama ini.

Yah.. kecewa itu hal yang lumrah kan? Namun jangan sampai kita larut dalam kekecewaan dan melupakan perjuangan kita yang seharusnya bangkit dari ketidakberdayaan. Papap sudah berusaha, akhirnya papap bisa kuliah walau hanya sampai diploma, akhirnya papap bisa menikah walau papap akui masih jauh dari kata “suami dan ayah yang ideal”.

Bapa, kini aku pun telah menjadi seorang Ayah sepertimu. Beban yang dulu Engkau pikul kini pun aku harus memikulnya. Jangan salahkan Aku, jika aku sempat kecewa padamu. Aku ingin berusaha agar anak-anakku pun tidak kecewa padaku.”

“Bapa, mungkin aku kecewa padamu. Dan mungkin juga Engkau seringkali merasa kecewa padaku selama ini. Tapi kita tetap satu keluarga. Engkau orang tuaku. Dan aku pun tetap anakmu. Begitu  juga yang akan aku katakan pada 3 anakku. Bahwa Papap akan berusaha untu tidak akan mengecewakan kalian selamanya…”

— Dalam diam, entah kapan akan memulai kembali–

credit picture: indonesiaone.org, statusgombal.com

papapz

Kang Ian a.k.a Papap. Sudah lama jadi blogger, ingin jadi parenting blogger tapi selalu sok sibuk. Ujung-ujungnya malah curhat di blog :P

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *