16

Jadi Single Dad, Siapa Berani?

Single Dad, memang tidak sefamiliar Single Mom. Biasanya orang akan kagum dengan ketegaran seorang Single Mom. Tapi ada yang kagum gak sama ketegaran seorang Single Dad? Hehe. Single Dad atau Ayah tunggal, biasanya jarang banget yah kita temukan dibandingkan seorang Ibu Tunggal yang harus survive bekerja dan membesarkan anak.ย  Nah, mungkin orang akan berpikir koq segitu repotnya sih jika seorang laki-laki bercerai atau istrinya telah meninggal sehingga harus membesarkan anak seorang diri? Apa gak mau nikah lagi atau kenapa anak-anaknyaย gak dititip sama kakek neneknya aja? Hmm.. banyak alasan lho seorang laki-laki tetap tegar menjadi single dad.

Single dad, menurut Saya merupakan sebuah sisi lain yang menakjubkan dari seorang laki-laki. Selain bekerja, dia juga harus membesarkan dan mendidik anak-anaknya tentunya tanpa bantuan istri. Entah itu karena memang harus berpisah dengan istri dan suami yang mendapatkan hak asuh, atau bisa juga karena istri meninggal dan suami gak berniat menikah lagi. Dan.. bisa juga dikarenakan sebuah alasan istri melanjutkan pendidikan lagi dan terpaksa harus meninggalkan anak-anak bersama ayahnya saja. Sebagaimana yang sedang Saya alami saat ini hehe Curhat!. Kalau Saya berarti judulnya Single Dad Sementara ๐Ÿ˜€

papapz3

Membesarkan dan mendidik anak memang bukan tugas Ibu saja, Ayah juga berperan penting lho dalam hal ini. Jadi jangan heran jika ada seorang Ayah yang mau banget buat repot-repot mengurus dan membesarkan anak-anaknya sendirian. Apalagi yang mengurusnya dari bayi, balita dan anak-anak usia pra sekolah. Seperti Saya juga kali yah, walau harus tetap dibantu pengasuh, ibu, ibu mertua, adik, adik ipar dll tapi tetep aja Saya ingin tetap bersama anak-anak dan berat banget jika harus melepas begitu saja pengasuhan anak kepada orang lain.

Saya suka takjub lho, sama Ayah yang semangat dan selalu memprioritaskan anak-anaknya. Tentunya dalam segala hal, tumbuh kembangnya, kesehatannya, pendidikannya dan semua hal terkait anak-anaknya. Makanya, sebagai bentuk implementasi kecintaan Saya terhadap anak dan juga mempelopori para blogger dari kalangan Ayah Saya memfokuskan blog papapz.com untuk share seputar suami dan Ayah. Kalau blog ibu-ibu udah kebanyakan, Saya blogwalking koq isinya ibu-ibu dan emak-emak eksis semua hihi.

papapz2

Sebenarnya, jika ada sesuatu hal yang mengharuskan seorang menjadi single dad maka hal yang pertama harus dilakukan adalah niatkan diri untuk menomorsatukan anak di atas segala-galanya. Tentunya bukan mengharuskan seorang Ayah full mengurus anak di rumah, tapi apapun yang kita lakukan maka tujuan akhirnya adalah bagaimana membahagiakan anak dan memberikan yang terbaik untuk mereka. Jika Ayah tidak berniat mencari Mama baru untuk anak-anaknya, atau mungkin trauma? Hehe. Maka tentunya Ayah bisa membantu orang terdekat untuk bisa membantu juga dalam pengasuhan anak, jika memang dirasa anak masih terlalu kecil dan khawatir untuk selalu ditinggal contohnya untuk bekerja.

Seorang Single Dad, di pagi hari sebelum bekerja bisa ikut membantu mengurus segala keperluan anak baik itu anak yang sudah bersekolah atau belum. Setelah itu, bisa aja anak dititipkan kepada orang tua, daycare yang terpercaya, atau juga babysitter yang kita sewa untuk membantu kita. Lalu setelah itu, kita pun berangkat kerja dan di sore nanti kita bisa kembali mengurus anak-anak sampai anak-anak tertidur.

papapz1

Wah.. cukup berat juga yah ternyata, apalagi bagi tipikal Ayah yang gak mau repot. Tapi dasarnya Saya memang sayang dan dekat sama anak-anak makanya saya gak merasa direpotkan dengan adanya anak-anak, malah Saya bisa praktik untuk bisa merasakan menjadi single dad hehe walau statusnya Saya masih punya istri lho! Menjadi single dad emang ada enak dan gak enaknya.. Jika terpaksa menjadi single dad maka tentunya kita harus menjadi Ayah yang telaten, gak boleh ngeluh apalagi kesel sama anak-anak kalau lagi rewel. Kalau udah gak kuat banget jadi single dad..mending segera menuju KUA terdekat dan menyunting mama baru untuk anak-anak haha.

Salam sayang untuk istriku yang sedang jauh disana ^^

papapz

Kang Ian a.k.a Papap. Sudah lama jadi blogger, ingin jadi parenting blogger tapi selalu sok sibuk. Ujung-ujungnya malah curhat di blog :P

16 Comments

  1. Wah makin semangat setelah baca ini…keren keren… aku juga super single dad sejak anak 2.5 tahun sekarang anak umur 5 tahun..anyway menyenangkan bisa jauh lebih akrab sama anak

  2. Wah blog nya bagus…jdi makin semangat jadi super dad..aku juga jd super single dad dari anak 2.5 tahun skrg anak udah 5 tahun…hhee

  3. Saluut buat para single dad, nggak mudah lho mengasuh anak dan mengurusi rumah sendirian. Kebetulan saya sedikit merasakannya sebab istri sedang hamil anak kedua dan kondisinya lemah harus banyak istirahat. Tiap pagi saya harus berjibaku dengan pekerjaan domestik setelah beres baru deh berangkat kerja. Sebagai manusia biasa kadang ada rasa lelah dan penat juga sih he3
    Salam kenal Mas, kayaknya misi kita sama neh, menjadi pelopor blogger suami dan ayah ๐Ÿ™‚

  4. iya setuju sama kang papaz sama mbak eda. lebih banyak single mom darupada single dad. ego sebagian besar pria kadung tinggi sih buat membesarkan anak anak seorang diri. karier aja yg diurusin hmm… semangat terus kang!

    • hehe yups bener banget mending nyari mama baru daripada repot gedein anak sendiri ๐Ÿ˜€

  5. sebenernya seorang ayah pasti memprioritaskan anaknya,
    tapi beberapa kasus aja yang tidak begitu karena memang dia belum siap jadi ayah

    karena seberat2nya jadi ayah, kalo liat anaknya tertidur manis, pasti akan luluh

  6. hahaha.. emak2 eksis datang…

    jarang juga sih liat bapak2 yg ditinggal istrinya (entah itu cerai atau meninggal), bertahan sendiri membesarkan anak. Kebanyakan, setelah beberapa bulan, nikah lagi ๐Ÿ˜€

    • nah makanya dari itu jarang banget kan yang mau jadi single dad? hehe.. gak ada yang mau direpotkan dengan anak rewel, anak nangis, anak lapar, anak sakit dan keluhan lainnya ๐Ÿ˜€

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *