Memiliki buah hati yang sehat dan cerdas memang menjadi idaman setiap orang tua. Namun, sadarkah bahwa anak itu adalah nikmat besar yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada kita? Sudahkah kita bersyukur atas nikmat tersebut?
Alhamdulillah, dalam usia pernikahan yang baru menginjak tahun ke-4 saya telah dikaruniai 1 buah hati usia 2 tahun lebih dan 1 yang masih dalam kandungan (insya allah akan lahir sekitar 3 pekan lagi). Saya bersyukur atas nikmat yang besar ini semoga saya bisa menjaga mereka dan menjadikannya anak-anak yang soleh aamiin.
Berikut ini sebuah tulisan yang bagus yang saya ambil dari Buku “Mencetak Generasi Rabbani” Yang ditulis oleh Ummu Ihsan dan Abu Ihsan Al Atsary. Untuk memberikan sebuah renungan kepada kita tentang kehadiran anak yang merupakan sebuah nikmat besar yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Kata-kata hikmah mengatakan, “Barangsiapa tidak mensyukuri nikmat, ia terancam akan kehilangan nikmat itu. Dan barangsiapa mensyukurinya berarti ia telah mengikatnya dengan ikatan yang kuat’.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kamu akan mengubah (nikmat) kepadamu, dan jika Kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (Q.S Ibrahim:7)
Di antara nikmat Allah yang paling agung dalam kehidupan ini adalah dikaruniai anak sang buah hati. Memiliki anak adalah karunia dan hadiah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.” (Qs. asy-Syura: 49-50).
Apalagi anak-anak yang shalih. Mereka adalah kekayaan yang tak ternilai harganya. Mereka adalah pembawa bahagia, pelipur lara dan penolong bagi kedua orang tuanya.
Namun, masih banyak orang tua yang belum meraskaan anak sebagai anugerah. Mungkin saja kita termasuk orang tua yang belum bersyukur. Hingga keluh kesah begitu kerap terlontar dari lisan kita. Masih lagi diiringi kekesalan dan rasa tidak puas dalam hati.
Jika demikian, marilah kita sama-sama melihat. Di luar sana…
Ternyata begitu banyak pasangan yang lelah berharap untuk memiliki momongan, namun Allah belum berkenan memberikan anak kepada mereka. Padahal semua yang disarankan orang sudah dilakukan, dan siang malam do’a mereka panjatkan.
Di tempat lain banyak pula orang tua yang harus kehilangan anak yang sangat dikasihinya, pergi untuk selamanya. Anak yang semula sempurna tiba-tiba menjadi cacat karena suatu bencana. Atau anak yang semula sehat tiba-tiba tergeletak karena penyakit kronis yang tak pernah diduga sebelumnya.
Dari sana kita sadar…
Anak kita adalah anugerah yang sangat besar. Syukurilah nikmat ini. semoga dengan rasa syukur itu semakin mempertebal kesabaran kita dalam mengasuh dan mendidik mereka. Semakin memperbesar harapan kita semoga mereka tumbuh menjadi anak shalih yang menabur kebahagiaan bagi kedua orang tuanya.
Mari kita berdo’a dengan sebuah do’a dari al-Quran:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al Furqan:74)