6

Evaluasi Kinerja Seorang Karyawan

Sebagai seorang karyawan yang memiliki banyak tambahan job, terkadang saya suka kebingungan sendiri di dalam menentukan prioritas dalam memilih pekerjaan. Di mulai pagi hari setelah ba’da Shubuh saya sudah mulai cuap-cuap untuk siaran pagi selama 1 jam, setelah jadi tukang ojek mengantar istri ke sekolah, saya biasanya nyantai dulu sambil mongmong Arfa sampai jam 08.00. Habis itu langsung ke kantor lagi sampai jam 12.00 siang, habis itu jemput istri dan istirahat. Kadang jam 13.00 saya harus balik lagi atau malah nambah jam istirahat karena paginya saya siaran dulu. Lanjut kerjaan sampai pukul 16.00.

Hampir setiap hari seperti itu, dan lama kelamaan saya kadang merasa boring dengan rutinitas itu-itu saja. Kadang masalah kantor kebawa-bawa ke rumah, kadang di rumah pengen ngerjain sesuatu, sudah bawa laptop dari kantor tapi di kontrakan setumpuk pekerjaan pun sudah menanti. Ada tiga makhluk disana yang sudah menanti diriku, Arfa, Mamamnya, dan Bayi kecil di perut sang istri.

ruang kerja

Kadang kalau dievaluasi, saya belum optimal dalam bekerja. Mungkin karena jam kerja yang terlalu flexibel dan pikiran ini selalu terfokus pada siaran di radio, keuangan, surat-surat yang belum dibuat dan dikirim, kepersonaliaan, nanganin web, administrasi siaran, dan masih banyak lagi. Semuanya itu berputar-putar dan membuat sensasi tersendiri.

Aiih.. kadang pengen rehat pergi kemana gitu.. shopping tah? pleseran tah? wisata kuliner tah? atau apa gitu tapi kadang kalau mikir gak ada duit ya sama ajah boong wkwk.

Dan terkadang pengen juga jadi seorang bisnisman, punya usaha sendiri, dapat uang kapan aja, sama-sama flexibel, tapi sampai saat ini masih belom kepikiran mau ngapain hehe. Aneh yaa…

Dan kayanya saya paling gak bisa nyantai-nyantai kaya orang lain. Kayanya ngalir aja gitu..tapi kalau gitu terus malah tambah puyeng karena banyak yang dipengen tapi gak ada gerak gak ada tujuan yang bisa dicapai. Walaupun kalau terlalu banyak keinginan juga malah gak bagus ya 😀

Sebagai karyawan saya harus lebih optimal lagi. Saya harus datang dan pulang tepat waktu, menginventarisir semuanya, planing ini itu, kejar deadline, dan setumpuk ide lainnya agar semuanya berjalan lancar dan saya jadi karyawan teladan dan contoh bagi yang lainnya. Kadang susah juga sih pengen rajin sendiri, tapi yang lainnya pada santai bae. Kalau udah gini jadi cape sendiri.. lemes lagi deh semangatnya..

ini postingan curhat aja koq.. gak penting 😀

papapz

Kang Ian a.k.a Papap. Sudah lama jadi blogger, ingin jadi parenting blogger tapi selalu sok sibuk. Ujung-ujungnya malah curhat di blog :P

6 Comments

  1. mungkin bisa baca om bukunya mas adji silarus, sejenak hening, atau buku2 sejenisnya self help untuk membantu diri tenang dari rutinitas yg padat merayap. 😀

  2. Sama mas, saya kadang2 juga merasa jenuh dengan pekerjaan yang itu2 aja, apalagi saya kerjanya berhubungan langsung dengan duit.
    Jadinya pusing.
    Syukur2 kalo duit sendiri, nah ini duitnya nasabah, hahaha…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *