Pernahkah Anda kehilangan sesuatu? Entah itu dompet, hape, barang-barang berharga, atau bahkan seseorang yang sangat Anda sayangi? Entah itu orang tua, pasangan atau anak Anda? Mungkin kehilangan itu akan sangat membuat Anda berada dalam lingkaran duka dan kesedihan. Dan pastinya, saya juga pasti akan merasakan hal yang sama jika harus kehilangan orang-orang yang saya sayangi.
Beberapa waktu kemarin, ada teman satu Yayasan yang kehilangan istri dan bayi yang sedang dikandungnya. Sebab meninggalnya sih katanya karena keracunan kehamilan. Saya jadi ngeri karena saat ini istri saya pun sedang hamil. Teman saya ini baru saja menikah belum ada 1 tahun, namun Alhamdulillah istrinya langsung hamil. Di usia kehamilan 7 bulan jalan, terjadilah peristiwa itu. Hal ini sangat membuat shock suami dan keluarganya.Terutama ayah istrinya.
Ketika di pemakaman, saya melihat tatapan kosong sang Ayah.. namun tidak tampak di wajahnya raut muka habis menangis sebagaimana saya lihat di raut muka suaminya yang sembab dan melihat kuburan istrinya yang seolah-olah berusaha mengikhlaskan pasangan tercinta dan buah hatinya.
Ternyata.. jauh di lubuk hati sang Ayah perasaan kehilangannya… jauh lebih dalam lagi. Dalam diamnya dia ternyata masih mengumpulkan sesak jiwa dalam melepas kepergian putrinya. Hal ini diketahui setelah Beliau terjatuh ketika sedang bekerja, menurut cerita keluarganya, Beliau banyak melepas kehampaan dan kekosongan jiwanya dengan pergi memancing ke laut.. Beliau lebih banyak menyendiri dan keluar dari keramaian yang membuat dia depresi dan tertekan.
Kalau dari sisi seorang Ayah, saya juga sangat merasakan sekali kehilangan ini.. Bagaimana tidak? Sang Putri tercinta di usia muda harus lebih dulu meninggalkannya.. apalagi ia sedang mengandung pula cucunya, buah hati dari pasangan putri dan menantunya.
Dalam kegalauannya Beliau pun akhirnya depresi dan senantiasa tertekan hingga di saat bekerja pun ia terbuai lamunan lalu jatuh pingsan dan tak sadarkan diri. Akhirnya Beliau langsung dibawa ke rumah sakit dan mengalami koma hingga beberapa hari akibat benturan di bagian belakang kepalanya tersebut. Yang pasti saya dan beberapa teman sempat menjenguknya di Rumah Sakit bahkan ikut mengantar ke laboratorium untuk scanning bagian kepalanya tersebut.
Namun takdir tak dapat ditolak, akhirnya Beliau pun meninggal dalam damai. Dalam kerinduan terhadap sang putri dan karenaΒ memang ajalnya telah datang dan sudah waktunya ruhnya dicabut oleh Sang Malaikat maut..
Selamat jalan Pak Agus.. semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memaafkan segala kesalahan dan menerima segala amal kebaikan.. Semoga Allah mempertemukan Bapak dengan putri Bapak yang sangat Bapak sayangi tersebut di dalam Surga. Aamiin..
sungguh tulisan ini beberapa kali tidak segera saya selesaikan karena dada saya juga merasakan sesak ketika menulis ini…mengingat bahwa kita semua akan merasakan kematian, dan akan berpisah dengan dunia.. dengan orang-orang yang kita sayangi pula.
Ya Allah.. karuniakanlah kepada Kami Husnul Khatimah dan jemputlah kami di kala kami tersadar dan dalam kondisi keta’atan kepada-Mu.. Aamiin.
NB; Mengingatkan saya akan perjumpaan dengan Engkau Ya Rabb.. Aku malu bertemu dengan-Mu dengan kondisi seperti sekarang ini..
innalillahi, duh bacanya merinding saya papz. istri saya lagi hamil sebentar lagi hitungan hari insyaalloh melahirkan. jadi mohon doanya juga ya. sama-sama mendoakan papapz juga kan lagi hamil istrinya. moga2 sehat-sehat lancar semuanya, amin..
Saya jadi ingat Bapak saya sendiri, betapa sedih beliau saat ngeliat anaknya (kakak saya) meninggal karena tabrakan. Ya saya aja sedih , apalagi ayah saya pasti sangat sangat sedih. Kita aja sekarang sebagai orangtua suka sedih kan liat anak sendiri luka atau kena sakit. maaf jadi curhat panjang π
iya kang.. sama-sama saling mendo’akan aja semoga lancar.. sudah fitrah manusia kalau sedih asal jangan terlalu larut aja kali ya π
Turut berduka mas buat temannya.
Pasti nggak kebayang sedihnya seperti apa π
Semoga saja kita masih diberi kesempatan oleh-Nya untuk bersama dengan orang2 yang kita sayangi ya mas π
aamiin.. makasih mas zippy
Wah saya ikutan sedih bacanya π Semoga segala amalnya diterima oleh-Nya π
aamiin.. makasih mas π
sedih boleh saja. tapi jangan sampai berlarut-larut, hidup harus tetap terus berjalan. dan sebaik-baik bekal adalah Takwa.
iya benar .. namun kelemahan manusia dalam hal ini seringkali membuat kita terjatuh dalam kesedihan yang mendalam..
sedih dengernya, hal2 yg tidak diketahui oleh keluarga muda tentang kesehatan, atau memang sudah baik2 dijaga, ternyata Allah SWT memiliki rencana lain. semoga keluarga diberi kelapangan menjalaninya.
aamiin.. yups itulah salah satu fungsi dari iman kepada takdir Allah ..
Semoga yg ditinggalkan bisa sabar dan yang berangkat dapat kemuliaan,amin
aamiin makasih mas alif..
Amiiin smoga kita semua Khusnul Khatimah
Smoga Pak Agus diterima disisiNYA ditempat org2 yg beriman AMIN
aamiin mari kita berdo’a bang π