Mempunyai buah hati yang cerdas memang selalu menjadi idaman bagi setiap orang tua. Walaupun tingkat kecerdasan setiap anak berbeda-beda, tentunya kita sebagai orang tua bisa juga melatih anak sejak dari kecil agar menjadi anak yang cerdas dalam segala hal.
Salah satu fase perkembangan anak yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para orang tua diantaranya adalah fase ketika anak mulai belajar berbicara. Di fase ini tingkat kecerdasan anak akan terlihat dari celotehan-celotehan si kecil yang beraneka ragam. Dan tentunya ini menunjukan akan tingginya daya ingat si kecil dalam menghafal berbagai kosakata yang ia dengar dan kesungguhannya dalam mengucapkan dan merangkai kata-kata tersebut menjadi rangkaian kalimat yang bisa dimengerti oleh orang-orang disekelilingnya.
Memang, dalam tahap belajar berbicara setiap anak pun sudah pasti berbeda-beda waktunya. Ada yang cepat dan ada yang lambat, maka dari itu Anda bisa melatih anak Anda agar bisa cepat lancar dalam berbicara. Ini merupakan salah satu pengalaman saya lho sebagai seorang papapz yang selalu ingin memperhatikan fase tumbuh kembang putranya ^^
Oke, simak ya tips-tips berikut ini:
- Pertama-tama, sebenarnya kita tidak bisa memaksa anak untuk bisa cepat berbicara. Sebagai orang tua, kita hanya bisa memberikan stimulasi dan rangsangan agar anak bisa cepat belajar berbicara. Jadi, jangan berkecil hati jika anak Anda belum menampakkan tanda-tanda ingin mengucapkan sesuatu, terus ajak si kecil berkomunikasi walau ia belum mengerti. Ketika si kecil menampakan ekspresi ceria dan bahagia dengan celotehan kita, itu sudah menjadi tanda bahwa si kecil sudah merespon dan ingin agar kita terus berkomunikasi dengannya.
- Tipikal orang tua baik yang cerewet maupun yang pendiam akan ikut juga mempengaruhi fase perkembangan anak dalam hal berbicara. Sebenarnya saya ‘agak’ pendiam dan mamamnya Arfa ‘lebih’ cerewet namun jika sudah ngobrol nyambung dan itu sering kita lakukan di samping Arfa, sehingga lambat laun Arfa pun menjadi ikutan cerewet kaya mamamnya 😀 jadi jika Anda seorang pendiam maka hilangkan sikap pendiam Anda jika di depan Anak. Cerialah dan mulai ajak anak anda untuk berkomunikasi, Insya Allah mau tidak mau si kecil akan menunjukkan responnya 🙂
- Ajak anak Anda untuk eksplor dan menjelajahi daerah di sekitar Anda, sambil memberitahukan apa saja nama-nama benda, baik pohon, hewan, kendaraan, dan objek lainnya. Dengan merutinkan cara ini, anak akan mudah mengingat momen seperti ini dan ketika di lain waktu dan tempat ia menemukan kembali objek yang ditemuinya bersama kita dia pasti akan kembali mengulang dan mengucapkannya. It’s Work ^^
- Selalu luangkan waktu secara khusus untuk berkomunikasi bersama anak. Misalkan waktu sebelum tidur, ketika semuanya sudah siap untuk tidur dan tidak ada aktivitas lain, maka kita bisa mulai bercerita dan bertanya sama anak tentang apa yang telah dilakukannya tadi siang. Terus berikan umpan pertanyaan agar ia berusaha menjawabnya. Dan tentunya pertanyaan yang ia bisa menjelaskan jawabannya dan bukan hanya jawaban “iya” dan “tidak”. Contohnya: Dede.. tadi siang di rumah Abin liat apa? Jawab anak: Ikan… Ikannya ada berapa? Jawab anak: Empat … Wow banyak sekali.. ikannya bagus ya masya allah terus main apa lagi? dst..
- Biarkan anak bersosialisasi dengan teman-temannya. Alhamdulillah di sekitar rumah banyak anak-anak kecil dan walaupun Arfa jadi anak yang terkecil namun dia sudah bisa bersosialisasi. Jika anak bisa bermain dengan teman-temannya, anak akan menciptakan sistem komunikasi mereka sendiri. Walau terkadang jika diperhatikan lucu juga ketika melihat anak-anak kecil itu bermain. Si kecil walau belum lancar bicara tapi ia ingin ikut nimbrung jadinya yang ada celotehan-celotehan si kecil yang walau belum jelas tapi dia bisa nyambung sama temannya yang lain.
- Berikan mainan-mainan edukatif yang sifatnya bisa memberikan stimulasi kepada anak agar dia bisa banyak mengingat kosakata dan mengucapkannya lagi.
- Kayanya masih banyak ya.. sementara itu dulu deh hehe.
Demikianlah beberapa tips yang bisa saya bagikan untuk Anda.. Semoga bermanfaat yaa .. ^^
benar, anak pertama saya masih bingung dan rada kikuk mau ngomong apa yah ke anak, krn sy merasa ga mungkin bayi bs mengerti, alhasil hampir usia dua tahun anak sy blm bisa bicara. anak kedua sudah punya pengalaman, dan si adik sudah lancar bicara dan menyusun kalimat di usia 1,5 tahun
intinya jangan bosan untuk berkomunikasi dengan anak-anak kita mas walau belum mengerti tapi kata-kata kita akan menjadi input buat mereka 🙂