12

Setelah Pertengkaran Tadi Malam

Pertengkaran diantara pasutri memang sebuah hal yang lumrah terjadi. Berbagai problem kehidupan sering menjadikan pasangan suami istri berselisih faham dan bertengkar, dimulai dari pertengkaran yang kecil sampai dengan pertengkaran yang besar yang sering menjadikan efek yang hebat bagi kedua pasangan.

Sebagai manusia biasa, saya dan istri pun sering bertengkar. Sering disini bukan sering dilakukan setiap hari, tapi kerap terjadi jika ada satu masalah yang ternyata kita mempunyai perbedaan pandangan dalam menyikapi masalah tersebut. Wajar memang, karena latar belakang kehidupan saya dan istri pun berbeda, walau sama-sama mengecap bangku kuliah tapi saya kira seringkali kapasitas pendidikan seseorang tidak selalu mencerminkan kedewasaannya dalam bersikap. Karena, yang bermain disini adalah perasaan kita, sehingga ketika bertengkar tak jarang orang sering lupa segala-galanya. Kalau udah kalap dan gelap mata, maka status dan kewibawaannya seringkali dihempas begitu saja untuk memuaskan rasa amarah yang ada di dalam dada. Gawat!

Jenis pertengkaran yang dilakukan pasutri pun ternyata berbeda-beda, ada yang hanya bertengkar melalui kata-kata saja tapi ada juga yang sampai dengan dibarengi kekerasan baik fisik, maupun dengan merusak barang. Nah, sayangnya apabila sudah berada pada titik puncak amarah saya pun seringkali berada pada kondisi kedua. Saya ambil satu contoh, pertengkaran kemarin malam.

Saya sudah tidur semenjak sore, Istri saya sedang internetan. Jam 22.30 Istri saya mondar mandir di kamar, membongkar semuanya mencari satu barang kecil yang bernama Flashdisk. Entah apa yang ada di pikirannya tiba-tiba saja mencari Flashdisk sedemikian rupa. Istri saya memang tipikal orang yang tidak sabaran, ketika dia mencari sesuatu, maka barang itu harus ditemukan saat itu juga. Jika tidak maka dia akan stress dan marah-marah.

Akibatnya saya lah yang menjadi sasaran. Sambil menahan kantuk, akhirnya saya cuma menyarankan mencarinya besok aja karena sekarang udah mulai larut malam. Arfa dan tetangga kanan kiri pun sudah pada tidur. Tapi istri saya tidak menggubris saran saya tersebut, dan malah makin stress sambil marah-marah dan nyalahin saya. Karena saya pun mulai kesal, akhirnya saya pun terpancing amarah dan mulai balik memarahi istri dan membanting semuanya sampai kamar berantakan.

Sikap ini pada akhirnya memang saya sesalkan, karena sudah lama saya mengubur sikap “monster” yang ada pada diri saya. Tapi sama saja saya juga orangnya tidak mau kalau disepelekan, akhirnya terjadilah pertengkaran di malam tersebut. Istri saya melihat sikap saya tersebut langsung menangis tersedu-sedu dan ingin pergi dari rumah. Dia mau mengajak Arfa yang lagi tidur, tapi entah akhirnya dia malah ikut tidur di samping Arfa di kamar depan karena semenjak sore Arfa tidur sama Omnya.

Akhirnya saya yang udah mulai mereda amarah pun akhirnya mengambil air wudhu dan segera tidur. Di kamar. Sendirian. Paginya, seperti biasa saya ke studio untuk siaran pagi dan saya pulang pukul 06.30. Saya masih diam-diaman sama istri. Tapi akhirnya seperti biasa, setelah si Mbak (pengasuhnya Arfa) datang saya pun mengantarkan istri ke sekolah. Untuk mencairkan suasana, istri saya mengajak Arfa juga ke sekolah. Sampai disini akhir pertengkaran saya dan istri. Biasanya suasana esok hari udah mulai mencair dengan banyak kesibukan. Karena di dalam diri kita ada rasa saling ketergantungan dan saling membutuhkan. Cinta setelah menikah memang aneh, walau terlihat sederhana tapi banyak sekali keunikan disana yang tentunya menyimpan berjuta makna.

Punya cerita juga seperti saya? 😀

papapz

Kang Ian a.k.a Papap. Sudah lama jadi blogger, ingin jadi parenting blogger tapi selalu sok sibuk. Ujung-ujungnya malah curhat di blog :P

12 Comments

  1. Mungkin itu kali ya yang namanya bumbu2 saat berhubungan, baik itu saat pacaran atau udah menikah sekalipun.
    Namanya suatu hubungan kalo gak ada pertengkaran ya gak asik.
    Bumbunya kurang sedap, hihihi 😀

    • selama ini juga baik-baik aja .. cuman lagi break dulu biar rame 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *