0

Tabungan

Gak berasa yah, Arfa anak pertamaku kini sudah sekolah di TK B, dan tahun ini tentunya akan masuk SD lho! Wow.. ternyata anak-anakku cepat besar yah dan aku juga tambah tua nih hehe.

uang sepuluh ribu rupiah

Seperti biasa, setiap hari Senin, Rabu dan Jum’at adalah jadwal menabungnya Arfa. Aku sudah menyimpan uang di buku tabungan Arfa sebesar Rp.10.000,- (Sepuluh ribu rupiah). Memang sih sesekali waktu aku atau mamamnya ngasih uang tabungan lima puluh atau seratus ribu. Tapi gak rutin.. Maunya Arfa sih dia nabungnya seratus ribu terus biar cepat dapat banyak hehe. Tapi karena banyak kebutuhan ini dan itu akhirnya terbiasa rutin nabung cuma sepuluh ribu aja.

uang seratus ribu rupiah

Tadi pagi, sewaktu mau berangkat.. Arfa nemuin uang seratus ribu di atas lemari baju yang rencananya mau dikasihkan buat bayar pengasuh. Kata aku ” Mas, uangnya udah ada lho di buku tabungan, itu buat Bunda (panggilan buat pengasuh anak-anak)

Habis itu udah tuh kita berangkat ke sekolah. Sewaktu sudah pulang dan dia lagi ditanya-tanya sama mamamnya tentang tabungan, Arfa akhirnya cerita dan rupanya baru teringat juga. Bahwa tadi koq dia gak nabung seratur ribu malah cuma sepuluh ribu? Dia marah dan kesal rupanya pikir dia aku masukin uang seratus ribu ke buku tabungannya. Makanya dia pede banget bilang ke ibu gurunya bahwa dia mau setor tabungan seratus ribu. Eh tak tahunya dijawab sama ibu gurunya bahwa uang yang dia setorin itu sepuluh ribu. Arfa pun agak ngotot lalu dia tegesin lagi ke Ibu Gurunya bahwa aku nabungnya seratus ribu! ujung-ujungnya Ibu Gurunya ngeluarin uang dan nunjukkin ke Arfa bahwa uangnya cuma sepuluh ribu. Wwkwk.

Akhirnya aku dan mamamnya ngekek juga. Antara lucu dan kasian. Lucunya karena ada miss komunikasi sama Arfa. Memang aku gak bilang uangnya seratus ribu. Aku cuma bilang bahwa aku sudah nyiapin uangĀ  di buku tabungannya Arfa, sementara Arfa menyangka bahwa yang dimasukkan itu uang seratus ribu. Hehe.. Arfa akhirnya mengkel dan nyalahin papapnya. Duh ada-ada aja anakku ini.. Akhirnya aku minta maaf sama Arfa atas kejadian tersebut.

Pelajarannya adalah:

  • Kalau mau nabung, pastikan dulu uang yang mau disetorkan itu benar nominalnya. Terutama sama anak kita jika dia sudah ngerti nominal uang ya.. Atau biasanya Ibu Guru minta dituliskan di buku tabungannya nominal uangnya berapa lalu nanti Ibu Gurunya yang akan memberi paraf.
  • Lebih baik jika uangnya besar, pastikan disampaikan dan bilang sama Ibu Gurunya bahwa anak kita mau nabung dengan nominal sekian agar nanti Ibu Guru langsung mengecek. Khawatir nanti uang dipakai anak untuk jajan, ilang atau bahkan ada yang nyuri. Sayang banget kan..
  • Pas di rumah cek kembali apakah uang tabungannya sudah disetorkan atau belum, tentunya kalau sudah disetorkan nanti dicatat di buku tabungannya anak sesuai dengan tanggal, nominal dan paraf/tanda tangan Ibu Gurunya.
  • Pada hakikatnya, ketika di TK yang nabung itu orang tuanya hehe.. Kalau Arfa emang belum berani aku kasih uang jajan. Jadi dia beli jajan dulu sebelum masuk kelas buat bekal. Nah paling nanti jajannya pas udah pulang dan keluar kelas aja. Khawatir Arfa belum ngerti transaksi jual beli, atau nanti uangnya hilang, jatuh atau ada yang ngambil. Tapi selama ini gak pernah protes paling sesekali saja dia minta dikasih uang jajan itu juga cuma dua ribu aja hehe.

Selamat mengajari anak menabung ya.. ^^

papapz

Kang Ian a.k.a Papap. Sudah lama jadi blogger, ingin jadi parenting blogger tapi selalu sok sibuk. Ujung-ujungnya malah curhat di blog :P

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *