Tak dipungkiri lagi, anak-anak di zaman sekarang sudah banyak terpapar oleh kecanggihan teknologi semisal televisi, internet, game, dan berbagai macam gadget lainnya sehingga anak seakan asyik dalam dunianya sendiri tanpa harus berlelah dia keluar rumah dan mulai meninggalkan kegiatan eksplore untuk mengetahui dan mengenal lingkungannya.
Anak-anak dibuat malas dengan kecanggihan teknologi dan memanjakan mereka untuk lebih banyak diam, duduk anteng di depan televisi dengan sajian film kartun yang belum tentu juga akan mengedukasi mereka, berlama-lama dengan game konsol dan online yang bisa membuat anak kecanduan, dan memanjakan mata anak dengan berbagai macam aplikasi canggih dalam smartphone canggih yang begitu bebas diberikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka.
Mungkin kita tidak akan bisa mengelak dari kenyataan ini, apalagi untuk masyarakat perkotaan yang sibuk dan memang sudah tidak ada tempat lagi bagi anak-anak untuk bisa mereka eksplore di luar rumah untuk bermain dan mengenal lingkungan mereka. Mungkin Anda pernah menyaksikan serial TV anak Si Bolang, Bocah Petualang? Apakah Anda suka berdecak kagum melihat anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia yang mereka masih asik dengan kegiatan eksplore di luar rumah dengan kondisi lingkungan yang masih asri, di daerah pegunungan, hutan atau bahkan pantai. Wah wah.. Saya suka merasa flashback ke masa kecil dulu ketika nonton si Bolang.. Kalau dipikir-pikir hanya beberapa program acara TV saja yang saat ini yang bisa dikatakan masih bisa mengedukasi si kecil dan aman untuk dikonsumsi anak-anak.
Saya terkadang suka kesal juga ketika Arfa maunya hanya nonton di laptop, atau khusyu dengan smartphonenya. Terkadang Saya nyesel juga memperkenalkan laptop dan smartphone kepada anak terlalu dini. Mungkin memang dulu Saya terlalu repot untuk menemani Si Kecil dan mamamnya juga sibuk di sekolah sehingga tidak bisa full juga dalam memberikan pengasuhan kepada anak-anak. By the way.. Ini memang kembali kepada pola asuh orang tua dan pengawasan kepada anak-anak dalam pemakaian gadget dan barang-barang semisal.
Jujur saja, Saya lebih suka Arfa berlama-lama bermain di luar rumah bersama temannya. Memang sih, Arfa tidak punya banyak teman mengingat tidak banyak anak tetangga yang usianya seumuran Arfa ditambah lagi Arfa tipikal anak yang moody, kalau moodnya bagus dia mau bermain di luar bersama temannya kalau lagi gak mood dia tahan untuk berada di dalam rumah seharian tapi ya ujungnya nanti akan pelampiasan kepada nonton dan nonton. Duh.. pusing pala berbie deh ^^
Jika di lingkungan kita memang mendukung anak-anak untuk bisa selalu beraktivitas dan bermain di luar rumah maka alangkah sebaiknya anak-anak difasilitasi dan kita biarkan mereka eksplore dan mencari pengetahuan di luar rumah. Mungkin imbasnya baju anak-anak akan cepat kotor karena dia sering bermain di pasir, lumpur atau bersentuhan dengan benda kotor lainnya. Kulit anak akan cepat gelap karena paparan sinar matahari dan mungkin anak akan bisa lupa juga saking keasikan bermain, entah itu lupa makan, mandi, mengerjakan pe-er (jika yang sudah sekolah) dan kegiatan lainnya. Tapi tentunya hal ini akan lebih baik karena masa kecil anak yang berharga telah mereka habiskan sesuai dengan fasenya sebagaimana kita dulu yang hidup di zaman tahun 80 dan 90an. Dulu waktu kecil Saya sudah mengenal video dan video game namun karena belum bisa diakses semudah zaman sekarang jadi hal tersebut hanya sebagai selingan saja tidak menjadi sebuah aktivitas rutin sebagaimana halnya kegiatan anak-anak di zaman sekarang.
Berikut beberapa hal yang mungkin harus Anda perhatikan jika akan membiarkan si Kecil eksplore di luar rumah:
- Selalu menyarankan anak memakai alas kaki, semisal sandal atau sepatu, jika takut banyak terpapar sinar matahari terutama di waktu siang maka bekali juga anak dengan topi atau baju lengan panjang namun berbahan katun yang bisa menyerap keringat mereka dan tidak membuat panas.
- Menyarankan anak untuk bisa beraktivitas di bawah pohon yang rindang di siang hari agar tentunya tidak terlalu terpapar dengan sinar matahari yang panas dan bisa membakar kuit mereka.
- Selalu menasihati anak untuk segera pulang jika sudah waktunya makan, mandi, sholat, tidur siang, atau mengerjakan pe-er tentunya agar si anak tidak lupa juga dengan kegiatan inti mereka selain bermain.
- Hindarkan anak-anak untuk bermain lebih jauh jika di sekitar tempat tinggal ada hutan, sungai dan tempat-tempat yang cukup ekstrim lainnya. Tentunya hal ini selalu disarankan kepada anak jika tanpa pengawasan dan pendampingan orang tua atau orang dewasa lainnya.
- Ingatkan untuk selalu membawa kembali mainan si kecil ke rumah jika sebelumnya anak membawa mainannya ke luar rumah.
- Segera ajak menyudahi permainannya jika dirasa sudah terlalu lama atau jika anak mengeluh sakit, badan terasa panas, digigit nyamuk/serangga dan yang lainnya.
- Selalu jaga kesehatan si kecil agar tentunya keesokan harinya bisa bermain lagi bersama teman-temannya.
Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan jika akan membiarkan anak eksplore bermain di luar rumah. Tentunya agar mereka tetap aman dan enjoy dalam berbagai macam aktivitasnya. Jika kondisi di luar rumah memang tidak memungkinkan untuk si kecil bermain dan eksplore, maka alangkah baiknya si kecil sekali-kali di bawa ke rumah kakek neneknya di kampung atau membawa si kecil berwisata dan rekreasi ke daerah yang menyajikan kondisi lingkungan yang asri, dengan fasilitas outbond dan juga berbagai kegiatan yang bisa mengenalkan si kecil kepada lingkungannya. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
kalau masa kecilku malah sukanya ke sawah… hahah.. main layangan.. rame banget mah dulu…
sama ky aku dulu..seruuu..beda sm anak jaman sekarang hiks
Hmm kalau di desaku sih bener si kecil eksplore di luar rumah, tapi di luar rumahnya bukan seperti kita waktu kecil dulu. Sekarang eksplore di luar rumahnya itu ke warnet gitu. Udah jarang mah yang main bersama di lapangan, main layang-layang atau mainan tradisional lainnya.
ehehe bener juga sih konteksnya kemana dulu 😀 warnet juga sama aja di luar rumah tapi itu harus sepengawasan ortu hehe
Untung anak2ku dulu sempat main ke ladang, bikin cincau, nangkap belut, panen pisang, dsb. Setelah pindah ke Jawa nggak pernah keluar rumah utk main, mau main kemana? Sudah penuh dengan perumahan berportal & bersatpam.
lho tadinya di luar jawa yah? hehe.. tapi di jawa juga masih banyak lho tempat yang asri dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan ^^
yups stuju banget mba.. saya juga lebih suka anak main di luar rumah sebenarnya cuma masalahnya kadang keder si kalau udah mulai ikut ke kantor dia ujung2nya nonton youtube 😀
Saat TV tidak dinyalakan (kalau ada saya jarang dinyalakan), dan gadget juga tidak diperkenankan anak-anak sy lebih suka main di luar rumah. kebetulan kanan kiri depan rumah kavling kosong yang ditanami tanaman jadi mereka msh bisa main sesuka hati.