Sebagaimana halnya orang dewasa yang disarankan untuk selalu menjaga kesehatan dan kerapihan rambutnya, maka anak pun demikian juga tidak ada bedanya dalam hal ini. Kita harus rajin membersihkan rambutnya dengan shampo, menyisirnya dengan rapi dan tentunya ketika rambutnya sudah panjang dan tidak rapi (terutama untuk anak cowok) maka sangat disarankan untuk segera memotong atau mencukurnya.
Sewaktu dulu anak masih bayi, dalam syari’at Islam ada sebuah amalan yang dinamakan aqiqah yaitu dengan memotong kambing dan dagingnya (terutama yang sudah dimasak) dibagikan kepada saudara, tetangga juga kaum muslimin lainnya. Amalan ini disunahkan untuk dilakukan setelah 7 hari kelahiran bayi kita. Nah, selain memotong kambing disunnahkan pula untuk mencukur bayi tersebut sampai gundul atau tidak menyisakan rambut bawaan lahirnya. Biasanya waktu cukur rambut bayi ini dilakukan oleh orang tuanya sendiri, kakek neneknya atau mungkin orang yang dituakan.
Tapi ketika anak beranjak besar, tentunya anak akan semakin aktif dan biasanya akan susah jika akan diminta untuk mencukur rambutnya. Nah, usia berapa sih sebenarnya anak akan anteng dan menyadari pentingnya mencukur dan merapikan rambutnya? Sebenarnya tidak ada batasan usia sih, ketika anak sudah nyambung untuk diajak berkomunikasi biasanya akan mudah mengajak si kecil ke salon khusus anak atau tukang cukur sederhana yang ada di sekililing kita.
Apakah Anda punya pengalaman menemani anak mencukur rambut? Ketika Arfa masih usia kurang dari 2 tahunan, Saya masih tidak berani untuk mengajak Arfa ke tukang cukur khawatir gak bisa diam dan malah nanti lama nyukurnya. Makanya dulu Arfa rambutnya Saya cukur sendiri dengan gunting biasa dan walhasil rambutnya gak rapi hehe. Atau malah diplontosin sama neneknya ^^. Tapi akhirnya setelah menginjak usia 3 tahunan Arfa akhirnya Saya beranikan untuk diajak cukur rambut di salon/barbershop dewasa sih sebenarnya, namun bisa juga nerima cukur rambut anak-anak.
Dengan diiming-imingi jajan akhirnya dia mau juga cukur dengan anteng sampai selesai. Bangga rasanya ketika dia tidak rewel dan pasrah saja rambutnya di rapiin sama mas-mas yang nyukurnya. Lucu sekali melihat ekspresi diamnya sambil melihat dirinya sendiri di cermin. Sampai sekarang akhirnya tanpa harus susah-susah (kecuali sambil dibujuk sebelum/sesudah cukur beli eskrim hehe) dia akhirnya mau bareng-bareng ke tukang cukur tasik (karena orang yang nyukur aslinya dari Tasikmalaya).Biasanya Saya dulu terus gantian Arfa yang dicukur.
Asik juga lho menemani anak cukur rambut, karena hal ini bisa mendekatkan hubungan Ayah dan anak. Mungkin karena anak Saya cowok semua kali ya dua-duanya. Bahkan si kecil hanaan walau usianya belum genap 1,5 tahun sudah bisa diajak cukur rambut di tukang cukur. Tapi kalau hanaan sambil Saya gendong karena belum bisa sambil duduk sendiri. Walau begitu Hanaan juga bisa diatur dan gak rewel walau masih suka harus saya fokuskan perhatiannya agar si akang yang nyukurnya bisa konsen dan rapi nyukurnya. Biasanya kalau nyukur anak-anak gak repot dengan model kaya orang dewasa, yang penting rapi dan lebih pendek agar tidak gerah dan gatal.
Nah, bagaimana dengan Anda? Yuk cukur rambut bareng anak kita. Asik lho..
Selamat Mencoba