Arfa kini usianya sudah 16 bulan atau 1 tahun 4 bulan. Alhamdulillah sudah bisa jalan dengan tumbuh kembang sesuai fasenya. Pada umumnya, usia segitu memang sudah bisa jalan dan lagi belajar ngomong, makanya saat ini saya sedang melatih kemampuan berbicaranya Arfa.
Kata-kata yang bisa diucapkan oleh Arfa pertama kali adalah perkataan “Papap” dan “Mamam”. Yeaah.. anak-anak memang akan memanggil orang tuanya dengan sebutan yang biasa orang tua katakan. Maka tak heran, Arfa pun jadi manggil saya papap dan manggil ibunya mamam hehe.
Dan kini, Alhamdulillah Arfa sudah bisa banyak meniru kosakata yang diucapkan oleh saya dan istri. Bahkan kalau keluarga saya becandain, Arfa pasti meniru setiap kata yang diucapkan oleh orang lain dengan kefasihan 80%, tidak cadel dan hampir mendekati benar dalam pengucapannya.
Arfa juga sudah bisa menyebutkan bagian-bagian tubuhnya sendiri, dia sudah bisa menunjuk mana mata, kepala, rambut, tangan, kaki, dan gigi. Aiih lucu banget dan kalau Arfa sudah pintar ngoceh seperti ini maka kami rebutan meluk dan nyium Arfa sambil bilang “ Anak..pintar.. masya allah“
Kemampuan berbicara anak memang tidak datang sendiri loh, ada anak yang cepet tapi banyak juga yang lambat. Memang kemampuan setiap anak berbeda-beda tapi sebagai orang tua kita pun bisa menstimulasinya..So.. Bagaimana caranya ya?
Pada dasarnya saya dan istri memang seneng ngomong, terlebih lagi dengan istri. Kalau saya banyak omong sama yang sudah kenal aja kalau gak kenal ya saya juga suka banyak diamnya hehe. Di rumah, saya dan istri suka ngobrolin banyak hal, kalau saya diam dia malah suka ngajakin buat ngobrol dan pillow talk sebelum tidur. Saya kadang pegel ngeladeninnya tapi ya akhirnya dicarilah topik-topik obrolan mulai dari masalah pekerjaan, masa lalu dan sebagainya. Biasanya Arfa ada dan banyak mendengarkan kita ngomong, dan Arfa juga suka dilibatkan dalam banyak obrolan.
Nah, dari sini kita bisa menstimulasi kemampuan bicara anak juga loh. Tentunya dengan selalu mengajak anak ngobrol walaupun dia belum ngerti dan belum bisa mengucapkannya. Dengan banyaknya kosakata yang dia dengar, maka dia akan dengan mudah merekam setiap kata-kata dan menyimpannya di otak. Lalu pada saatnya dia pun akan dengan mudah mengucapkannya. Saya juga kadang heran, karena Arfa bisa mengucapkan sebuah kata tepat dengan kondisinya. Semisal ketika memegang sesuatu yang panas, dia bilang panas.. ih panas.., dia juga sudah bisa bilang dingin, jatuh, mati, mau, gak mau, mana, manis, dsb. Tapi setelah dipikir-pikir saya sadar karena saya sudah mengajarkannya sama Arfa secara tidak langsung. Ketika makan, saya selalu bilang “awas panas.. “ sambil coba ditempelin ke tangan Arfa, “Tuh masih panas kan.. panass..” Nah dari sini Arfa merekam saat-saat itu, maka dia pun akan tersadar kembali saat kejadian itu menimpa dirinya.. saat merasakan panas maka dia pun akan bilang “panas.. ih panass,,,” hehe mudah bukan?
Begitu pula dengan mengajarkan kata-kata benda pada anak, kita bisa mengajak anak eksplor baik di dalam atau di luar rumah sambil menunjukkan setiap benda yang dia lihat dengan namanya. Setiap pagi dan sore saya selalu mengajak Arfa jalan-jalan, saya selalu mengajarinya banyak hal, dari mulai nama binatang, pohon dan lainnya, Maka tak heran anak pun akan kembali merekam dan mengingatnya, maka tatkala dia melihat kucing misalkan, dia pasti akan bilang “kucing,, meng.. tuh..” sambil menunjukknya.
Nah pada usia ini juga anak sudah bisa bisa diberikan perintah. Semisal “Dek.. tolong ambilkan sendok di lantai” dan setelah diambilkan maka saya bilang “makasih yaa..” Dan hal ini berdampak positif juga loh sama anak, pernah saya beli bubur sama Arfa nah ketika penjual buburnya ngasihin bubur Arfa bilang “ Makaccii…” Hihi kita senyum-seyum sendiri dengan kepintaran Arfa.
Dan masih banyak lagi ocehan Arfa yang suka bikin kami tertawa bangga..
Lalu pada intinya, orang tua tidak perlu khawatir dengan pertumbuhan anak. Memang sejatinya anak akan belajar sendiri dalam tumbuh kembangnya, namun sekali lagi orang tua juga bisa menjadi pemberi support dan sarana bagi anak untuk melatih kecerdasannya. Maka dari itu, mari semenjak dini kita melath kecerdasannya sehingga anak pun akan dengan cepat menjadi anak yang cerdas dan pintar. Terutama dalam hal kemampuan berbicaranya.
Salam.. dan semoga bermanfaat.
anak saya dulu waktu seumuran itu udah mulai cerewet & serba pengen tau, kalau liat sesuatu pasti bilang apa apa apa, dan memang bener si buat ngajarin anak mau bicara kita mulai dari yang simpel2 misalnya binatang yang ada disekitar.
Tapi kadang ada juga orang tua yang ga ngeh atau mungkin ga tau dan lebih bangga anaknya bisa ngikutin omongan atau gaya dari adegan televisi walau belum pantes buat umurnya, akibatnya kalau ngomong juga ya ngikutin gaya2 omongan yg sering dia liat di tv 🙁
waktu ara baru mulai belajar ngomong, klo mau makan ngomongnya mamam.. 😀
template baru nih mas papz..
hehe iya kalau arfa langsung bilang makan.. kan.. kan 😀 iya mba.. baru lagi hihi
setuju mas Papz..kemampuan bicara kadang tidak datang sendiri, kadang dari apa yg sering dia dengar dari sekitarnya.semakin sering diajak ngobrol semakin bagus..atau diperdengarkan suara2 percakapan seperti dongeng dll..
iya asal jangan diajarkan kata-kata jorok dan kasar aja.. anak kecil cepet banget nirunya 😀
wkwkwk gpp Mas sekali kali buat selingan #upzz becanda 😛
*theme baru niye..tp kayaknya lebih OKE yg sebelumnya Mas 😛
hehe .. iya tah? yang kemarin takut berat dengan banyak gambar dan slider .. walau di saya sih g ngaruh ya soalnya pake speedy 😀
Wah, senangnya sudah punya buah hati. Anak adalah amanah dari Allah yang harus di jaga. Kalau seumuran Arfa kata-kata yang biasanya di ajarkan minta maem (makan) atau pipis (kencing) agar nggak ngompol di celana.
Selamat ya…
Selamat menunaikan ibadah puasa..
Btw thanks udah berkunjung ke blog saya
iya bener.. dia udah pinter bilang mam sama pipis hehe ..
met puasa juga ^^
Jadi inget waktu anakku seumuran Arfa hehe … seneng rasanya mendengar anak kita mulai bisa bicara. Amazing pastinya.
Salam buat Arfa dan Mamamnya ya 🙂
makasih mba 🙂
iyah semua ortu pasti merasakannya ^^
pertumbuhan setiap anak memang berbeda2. Kita sbg org tua menstimulasi kemamuan mereka 🙂
iya mbak bener walau beda-beda tapi kita bisa membantu mendongkrak kecerdasan mereka 🙂