Cinta Yang Tidak Mudah Ditebak

“Cinta itu sendiri mudah ditebak
kau bertemu, jatuh cinta, berpisah, sakit
dan kau bertemu lagi..
orang-orang menikah karena mereka lelah mengulangi itu semua“

Wow.. menurut saya kutipan ini gue banget. sebagai seorang yang sudah menikah, saya merasakan sendiri seperti apa makna cinta yang sesungguhnya. Dulu saya mengenal mamamnya Arfa dengan sekelumit cerita yang cukup panjang. Menyisakan sedikit keperihan dalam hati dan kisah pilu yang telah lama selalu ingin saya kubur. Owh .. itu hanya cerita masa lalu saya dan istri. Kalau saya mengingat hal itu, sering saya menyesali dan menangis demi mengobati kepiluan sisi lain hati saya sebagai seorang pria. Maafkan suamimu ini sayang.. saat ini dari mulai aku mengucapkan ijab kabul di depan ayahmu aku berjanji tak akan menyia-nyiakanmu lagi.

Dulu.. terkadang cinta terasa sangat menyesakkan. Berat dan susah sekali untuk di raih. Apalagi kalau sudah berbicara soal calon pasangan yang memang harus benar-benar dicintai sebagai teman dan pendamping seumur hidup. Dan cinta sebelum menikah, memang menyisakan banyak sekali kisah duka dibandingkan perasaan bahagia yang sesaat. Setidaknya itulah yang saya rasakan..

Namun mohon maaf, jika ada dari Anda yang merasa fine-fine aja dan enjoy dalam meraih cinta sebelum menikah, maka itu hak Anda dan itulah hidup yang Anda pilih. Toh ketika saya banyak menulis tentang cinta setelah menikah maka saya banyak menulis tentang pengalaman saya, maka dengan itu saya merasa bisa menyelami satu sisi kehidupan ketika saya sudah mengalaminya.

Oke, sebenarnya quote di awal tulisan saya itu saya ambil dari sebuah film korea ( yang suka film korea pasti sudah tau :P).

Quote yang menarik menurut saya, karena memang benar cinta itu mudah ditebak. Apalagi hanya cinta yang sekedar bentuk pelarian dari jiwa-jiwa yang galau yang membutuhkan teman untuk mengusir kesendirian. Jika Anda seorang remaja, maka kebanyakan dari Anda mungkin banyak merasakan cinta dalam tahap ini. Wajar memang di satu sisi, tapi di sisi lain saya sangat jijik melihat para remaja yang sudah pacaran dan berani melakukan ini dan itu seolah-olah dia memiliki masa depan yang dia sudah tahu mau jadi apa dia nanti. Hehe.. maaf saya sedikit sinis di bagian ini.

Banyak dari orang merasakan cinta yang kalau kita perhatikan maka akan tercipta satu wujud cinta yang sama dari satu orang dengan orang yang lainnya. Cinta kepada lawan jenis yang seringkali tidak memiliki fokus dan tujuan yang pasti untuk apa dia mencinta. Dia hanya merasakan jatuh cinta setelah satu atau beberapa kali pertemuan, lalu membuncahlah seluruh perasaan hatinya, dia ungkapkan lalu dia pun mabuk dalam cinta yang semu, dan sayangnya ketika dia sudah bosan maka cinta pun akan hilang dan putus begitu saja menyisakan berjuta perih yang menjadikan kita sakit. Putus asa karena cinta..

Ah.. masa muda memang selalu menjadi ajang petualangan cinta. Walau terkadang pada akhirnya penyesalan yang selalu terjadi tapi saya rasa hampir semua orang mengalami kondisi seperti ini. Entah karena ketidaktahuan atau memang karena hal itu seringkali terjadi karena kita tak pernah mempersiapkan diri ketika rasa seperti itu tiba-tiba datang dan menguasai kita.

Cinta..cinta.. apa sih yang diharapkan dari hanya sekedar “cinta”? Saya ingin cinta yang gak mudah untuk ditebak!