4

Bertengkar Bukanlah Solusi

bertengkar bukan solusiSifat ego dan emosional memang pasti ada di diri setiap orang, yang membedakan adalah kontrol diri seseorang berbeda dengan yang lainnya. Begitu juga dengan pasangan suami istri, ketika sifat ego dan emosional ini dimunculkan dalam diri setiap pasangan, maka sudah pasti yang akan terjadi hanyalah pertengkaran dan perselisihan.

Memang tidak enak jika sedang bertengkar dengan pasangan, hawanya pasti pengen marah-marah dan membanting sesuatu hehe. Saya menyadari bahwa saya pun tak terlepas dari kedua sifat jelek ini. Bahkan dulu ketika saya masih kecil dan sampai menjelang ABG yang sedang labil-labilnya saya masih sering ngamuk-ngamuk jika keinginan saya tidak terpenuhi 😀

Namun seiring bertambahnya usia (kini usia saya 26 tahun), saya mulai mencoba dewasa dan tidak membiarkan amarah saya meletup-letup. Kecuali memang ketika saya bad mood dan banyak pikiran yang membuat saya stress dan cepat tersinggung alias sedang sensitif.

Banyak sekali masalah dari mulai yang sepele sampai masalah yang bikin ribet yang bisa menjadi pemicu pertengkaran dengan pasangan kita. Lalu apakah dengan mengeluarkan emosi kita dengan marah-marah kepada pasangan, mencaci maki apalagi sampai melakukan kekerasan akan menjadi solusi dari semua masalah itu? Tentu tidak kan? Malah dengan bertengkar suasana rumah tangga jadi memanas, membuat tidak betah malah akan membuat kita stress dan depresi. Yang parahnya, puncak dari semua itu malah akan menghantarkan kita kepada gerbang perceraian.

bertengkar

Pernah beberapa kali saya berselisih dengan istri baik terkait beberapa hal di masa lalu atau masalah-masalah ketika kita sudah menikah. Karena saya dan istri berusia sama, terkadang sikap ego dan emosional seringkali ingin merasa menang tatkala terjadi konflik seperti itu. Saya yang tidak ingin diungkit masa lalu saya dengan seseorang yang kini sudah jadi milik orang juga, seringkali tersulut emosi jika hal itu selalu dijadikan bahan pertengkaran. Istri pun begitu terkadang selalu ingin menang sendiri, walau jika dipikir-pikir dia sendiri yang mulai membicarakan masalah itu. Saya tidak sedang menceritakan kekurangan rumah tangga saya loh, ini hanya sebagai contoh saja. Karena buktinya hingga saat ini saya dan istri masih rukun-rukun aja walaupun sering ribut-ribut di satu saat.

So.. pada akhirnya saya hanya ingin memberikan satu buah kesimpulan bahwa pasutri hendaklah tetap mengkomunikasikan setiap permasalahan yang terjadi. Jangan sampai masing-masing memendam perasaannya sendiri hingga akhirnya malah di satu titik, Anda akan seperti gunung meletus yang mengeluarkan lahar dan menjadi musibah bagi semua orang. Bicarakan dengan baik, bermusyawarahlah dan temukan solusi yang bermanfaat bagi kedua pihak sehingga tidak akan ada lagi hal-hal yang memicu pertengkaran dan perselisihan.

Ingatlah.. bertengkar bukanlah solusi.. 🙂

– teringat beberapa kali pertengkaran itu sering terjadi di antara kita.. namun cinta yang menyatukan kita tak akan bisa memisahkan kita selamanya .. love you my wife

papapz

Kang Ian a.k.a Papap. Sudah lama jadi blogger, ingin jadi parenting blogger tapi selalu sok sibuk. Ujung-ujungnya malah curhat di blog :P

4 Comments

  1. Sama seperti pendapat Mas anotherorion, saya juga paling males ribut, kalau ada masalah sebisa mungkin diselesaikan sendiri, kalau perlu diamkan aja..

    • tapi setidaknya harus dikomunikasikan kalau didiamkan pasangan gak tahu maunya apa hehe

  2. klo saya paling males denger suara orang ribut mas, klopun ada masalah saya milih diem n mengasing dulu, biasanya pasangan udah mudeng sama maksudnya 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *