Apa Enaknya Bekerja Di Rumah?

Saat ini untuk bekerja di kantor layaknya pegawai yang mempunyai gaji bulanan memang sangatlah susah. Mau bukti? Anda bisa hitung sendiri jumlah pengangguran di negeri ini. Padahal diantara sekian persen dari jumlah pengangguran itu adalah para sarjana dari berbagai universitas yang ada.

Menjadi pengangguran itu memang gak enak. Tapi mencari pekerjaan pun emang gak gampang. Ironi banget kan? Yeah.. statement orang tentang bekerja ini memang sudah sangat sempit. Kalau bekerjanya bukan di kantor yang ber-ac dan duduk di depan komputer, maka orang enggan untuk mengatakan itu adalah bekerja. Makanya, lebih banyak orang yang betah nganggur daripada harus cape-cape kerja kasar (contoh kuli bangunan dll).

Dari dulu Saya merindukan satu profesi yang itu memang jadi hobi Saya. Tapi hingga saat ini Saya belum menemukannya. Sebenarnya Saya juga masih bingung untuk menentukan hobi Saya yang satu saat bisa menjadi profesi Saya dan menjadikan sumber penghasilan bagi Saya. Mmm.. dari dulu Saya suka membaca dan menulis tapi ternyata hobi Saya belum bisa menjadikan Saya seorang penulis professional hehe.

Kebutuhan saat ini yang terlalu mendesak karena kondisi Saya yang sudah berkeluarga menjadikan hobi Saya tersebut jadi kurang tersalurkan. Mungkin Anda pun berpikir, bahwa kalau kerjaan Anda tiap hari cuma mantengin blog tanpa ada sesuatu yang dihasilkan, maka Anda pasti akan kena marah sama seisi rumah. Apalagi Saya yang sudah berkeluarga. Sebenarnya Saya juga ingin banget mendalami hobi Saya ini. Tapi kayanya sekarang hobi Saya sudah bukan menjadi prioritas Saya lagi. Mungkin satu saat nanti, Saya akan serius menulis dan nerbitin buku. Siapa tahu kan? aamiin 😀

Tapi kalau ngomongin bekerja di rumah, kayanya stigma ini masih kaya di awang-awang ya bagi sebagian orang. Pada umumnya kan kalau kerja itu di luar rumah, pergi pagi pulang sore. Bahkan kalau ada lemburan bisa-bisa malah pulang malam. Nah, bagaimana caranya ya kalau bekerja itu dilakukan di rumah tapi bisa menghasilkan income yang lumayan dan gak jauh beda dari gaji yang diterima oleh karyawan di sebuah perusahaan?

Sebenarnya stigma ini bukanlah sebuah khayalan yang muluk-muluk koq. Cuma, terkadang bagi sebagian orang yang gak bisa untuk bersabar. Hal ini akan terasa lama dan membuang-buang waktu saja. Jadi hanya sebagian kecil saja yang berhasil untuk menekuninya. Seperti melakukan bisnis online di internet. Banyak orang beramai-ramai yang melakukan bisnis online, tapi berapa banyak orang yang berhasil mendapatkan apa yang mereka harapkan berupa uang atau dollar? Gak semuanya kan? Karena usaha ini gak instan dan membutuhkan ketekunan dan konsistensi dari si pebisnis itu sendiri.

Nah sebenernya Saya juga pengen ngerintis usaha ini dan Saya ingin kerja di rumah. Tapi Saya takut istri Saya gak setuju karena Saya belum bisa memberikan hasil yang nyata dari bisnis ini. Sebenernya Saya bisa aja berhasil, tapi Saya gak fokus karena tersibukkan banyak hal. Jadilah semuanya terbengkalai dan tak terurus. Semoga satu saat istri Saya mendukung Saya. Kan enak, kalau Saya di rumah. Bisa sambil jagain anak huehehe.

Lagian kan Saya bukan berstatus pengangguran, kalau Saya udah punya penghasilan walaupun hanya kerja di rumah bermodalkan laptop dan koneksi internet. Tapi Saya lagi butuh koneksi yang bagus nih buat menunjang bisnis online ini. Gak puas kalau cuma ngandelin koneksi modem yang di tempat Saya sinyalnya kurang bagus. Saya butuh koneksi super cepat ni.. Ada gak yah yang mau modalin? Hehe ngareeep..